iPod, Contoh Produk Teknologi Yang Berseni
Ingin tahu contoh gabungan (produk) teknologi dan seni? Jawabannya adalah iPod buatan Apple itu.
Sebelum membeli iPod nano, saya sudah memiliki dua buah pemutar MP3 (MP3 player). Tadinya saya berpikir, apa sih hebatnya iPod sehingga orang membeli produk ini. Dia kan bukan produk MP3 yang pertama. Biasanya pasar kan didominasi oleh yang pertama keluar.
Ternyata setelah membeli iPod nano itu saya baru bisa merasakan perbedaannya. Setelah merasakan iPod ini, lantas saya tidak bisa lepas dari dia. Desain dari iPod ini memang luar biasa. Sederhana. Di dalam kesederhanaannya itu terdapat teknologi yang luar biasa.
Lihat saja bagaimana Apple membuat user interface yang menarik dengan keterbatasan ruang untuk meletakkan tombol pengatur operasi iPod itu. Dengan hanya memutar dial yang elegan, maka saya bisa mengakses menu yang tersusun dengan rapi. Pada pemutar MP3 lainnya, hal ini dikerjakan sambil lalu saja. Para pembuat pemutar MP3 lainnya ini tidak memiliki rasa seni. (They don’t have good taste.)
Tentu saja penampilan yang cantik tanpa didukung dengan penerapan teknologi yang benar tidak ada artinya. Benda kita hanya akan menjadi pajangan saja atau malah jadi ganjel pintu.
Harus diakui Apple memang sangat menguasai pembuatan software yang elegan. Steve Jobs sendiri mengatakan bahwa Apple itu sebetulnya adalah perusahaan software. iPod itu sebenarnya hanya software yang memiliki kotak yang indah.
iPod dan iTunes menyelamatkan Apple dari kebangkrutan. Apple yang sudah akan karam ternyata muncul ke permukaan dan bahkan merajai dunia musik digital. Oh ya, memang Steve Jobs dan Apple dikenal dengan produk-produknya yang elegan - berseni. Bayangkan kalau produk mereka hanya berbentuk kotak dengan LCD seadanya saja, sudah pasti Apple karam betulan.
Kamis, 11 Maret 2010
Minggu, 28 Februari 2010
Petualangan Sinbad
Dahulu, di daerah Baghdad, timur tengah, ada seorang pemuda bernama Sinbad yang kerjanya memanggul barang-barang yang berat dengan upah yang sedikit, sehingga hidupnya tergolong miskin. Suatu hari, Sinbad beristirahat di depan pintu rumah saudagar kaya karena sangat lelah dan kepanasan. Sambil istirahat, ia menyanyikan lagu. "Namaku Sinbad, hidupku sangat malang, berapapun aku bekerja dengan memanggul beban di punggung tetaplah penderitaan yang kurasakan." Tak berapa lama muncul pelayan rumah itu, menyuruh Sinbad masuk karena dipanggil tuannya.
"Apakah namamu Sinbad ?", "Benar Tuan". "Namaku juga Sinbad", kata sang saudagar. Ia pun mulai bercerita, "Dulu aku seorang pelaut. Ketika mendengar nyanyianmu, aku sangat sedih karena kau berpikir hanya kamu sendiri yang bernasib buruk, dulu nasibku juga buruk, orangtua ku meninggalkan banyak warisan, tetapi aku hanya bermain dan menghabiskan harta saja. Setelah jatuh miskin aku bertekad menjadi seorang pelaut. Aku menjual rumah dan semua perabotannya untuk membeli kapal dan seisinya. Karena sudah lama tidak menemui daratan, ketika ada daratan yang terlihat kami segera merapatkan kapal. Para awak kapal segera mempersiapkan makan siang. Mereka membakar daging dan ikan. Tiba-tiba , permukaan tanah bergoyang. Pulau itu bergerak ke atas, para pelaut berjatuhan ke laut. Begitu jatuh ke laut, aku sempat melihat ke pulau itu, ternyata pulau tersebut, berada di atas badan ikan paus. Karena ikan paus itu sudah lama tak bergerak, tubuhnya ditumbuhi pohon dan rumput, mirip seperti pulau. Mungkin karena panas dari api unggun, ia mulai bergerak liar.
Mereka yang terjatuh ke laut di libas ekor ikan paus sehingga tenggelam. Aku berusaha menyelamatkan diri dengan memeluk sebuah gentong, hingga aku pun terapung-apung di laut. Beberapa hari kemudian, aku berhasil sampai ke daratan. Aku haus, disana ada pohon kelapa. Kemudian aku memanjatnya dan mengambil buah dan meminum airnya. Tiba-tiba aku melihat ada sebutir telur yang sangat besar. Ketika turun, dan mendekati telur itu, tiba-tiba dari arah langit, terdengar suara yang menakutkan disertai suara kepakan saya yang mengerikan. Ternyata, seekor burung naga yang amat besar.
Setelah sampai disarangnya, burung naga itu tertidur sambil mengerami telurnya. Sinbad menyelinap dikaki burung itu, dan mengikat erat badannya di kaki burung naga dengan kainnya. "Kalau ia bangun, pasti ia langsung terbang dan pergi ke tempat di mana manusia tinggal." Benar, esoknya burung naga terbang mencari makanan. Ia terbang melewati pegunungan dan akhirnya tampak sebuah daratan. Burung naga turun di sebuah tempat yang dalam di ujung jurang. Sinbad segera melepas ikatan kainnya di kaki burung dan bersembunyi di balik batu. Sekarang Sinbad berada di dasar jurang. Sinbad tertegun, melihat disekelilingnya banyak berlian.
Pada saat itu, "Bruk" ada sesuatu yang jatuh. Ternyata gundukan daging yang besar. Di gundukan daging itu menempel banyak berlian yang bersinar-sinar. Untuk mengambil berlian, manusia sengaja menjatuhkan daging ke jurang yang nantinya akan diambil oleh burung naga dengan berlian yang sudah menempel didaging itu. Sinbad mempunyai ide. Ia segera mengikatkan dirinya ke gundukan daging. Tak berapa lama burung naga datang dan mengambil gundukan daging, lalu terbang dari dasar jurang. Tiba-tiba, "Klang! Klang! Terdengar suara gong dan suling yang bergema. Burung naga yang terkejut menjatuhkan gundukan daging dan cepat-cepat terbang tinggi. Orang-orang yang datang untuk mengambil berlian, terkejut ketika melihat Sinbad.
Sinbad menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Kemudian orang-orang pengambil berlian mengantarkan Sinbad ke pelabuhan untuk kembali ke negaranya. Sinbad menjual berlian yang didapatnya dan membeli sebuah kapal yang besar dengan awak kapal yang banyak. Ia berangkat berlayar sambil melakukan perdagangan. Suatu hari, kapal Sinbad dirampok oleh para perompak. Kemudian Sinbad dijadikan budak yang akhirnya dijual kepada seorang pemburu gajah. "Apakah kau bisa memanah?" Tanya pemburu gajah. Sang pemburu memberi Sinbad busur dan anak panah dan diajaknya ke padang rumput luas. "Ini adalah jalan gajah. Naiklah ke atas pohon, tunggu mereka datang lalu bunuh gajah itu". "Baik tuan," jawab Sinbad ketakutan.
Esok pagi, datang gerombolan gajah. Saat itu pemimpin gajah melihat Sinbad dan langsung menyerang pohon yang dinaiki Sinbad. Sinbad jatuh tepat di depan gajah. Gajah itu kemudian menggulung Sinbad dengan belalainya yang panjang. Sinbad mengira ia pasti akan dibunuh atau di banting ke tanah. Ternyata, gajah itu membawa Sinbad dengan kelompok mereka ke sebuah gunung batu. Akhirnya terlihat sebuah air terjun besar. Dengan membawa Sinbad, gajah itu masuk ke dalam air terjun menuju ke sebuah gua. "Ku..kuburan gajah!" Sinbad terperanjat. Di gua yang luas bertumpuk tulang dan gading gajah. Pemimpin gajah berkata,"kalau kau ingin gading ambillah seperlunya. Sebagai gantinya, berhentilah membunuh kami." Sinbad berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia pulang dengan memanggul gading gajah dan menyerahkan ke tuannya dengan syarat tuannya tidak akan membunuh gajah lagi. Tuannya berjanji dan kemudian memberikan Sinbad uang.
"Sampai disini dulu ceritaku", ujar Sinbad yang sudah menjadi saudagar kaya. "Aku bisa menjadi orang kaya, karena kerja keras dengan uang itu. Jangan putus asa, sampai kapanpun, apalagi jika kita masih muda," lanjut sang saudagar.
"Apakah namamu Sinbad ?", "Benar Tuan". "Namaku juga Sinbad", kata sang saudagar. Ia pun mulai bercerita, "Dulu aku seorang pelaut. Ketika mendengar nyanyianmu, aku sangat sedih karena kau berpikir hanya kamu sendiri yang bernasib buruk, dulu nasibku juga buruk, orangtua ku meninggalkan banyak warisan, tetapi aku hanya bermain dan menghabiskan harta saja. Setelah jatuh miskin aku bertekad menjadi seorang pelaut. Aku menjual rumah dan semua perabotannya untuk membeli kapal dan seisinya. Karena sudah lama tidak menemui daratan, ketika ada daratan yang terlihat kami segera merapatkan kapal. Para awak kapal segera mempersiapkan makan siang. Mereka membakar daging dan ikan. Tiba-tiba , permukaan tanah bergoyang. Pulau itu bergerak ke atas, para pelaut berjatuhan ke laut. Begitu jatuh ke laut, aku sempat melihat ke pulau itu, ternyata pulau tersebut, berada di atas badan ikan paus. Karena ikan paus itu sudah lama tak bergerak, tubuhnya ditumbuhi pohon dan rumput, mirip seperti pulau. Mungkin karena panas dari api unggun, ia mulai bergerak liar.
Mereka yang terjatuh ke laut di libas ekor ikan paus sehingga tenggelam. Aku berusaha menyelamatkan diri dengan memeluk sebuah gentong, hingga aku pun terapung-apung di laut. Beberapa hari kemudian, aku berhasil sampai ke daratan. Aku haus, disana ada pohon kelapa. Kemudian aku memanjatnya dan mengambil buah dan meminum airnya. Tiba-tiba aku melihat ada sebutir telur yang sangat besar. Ketika turun, dan mendekati telur itu, tiba-tiba dari arah langit, terdengar suara yang menakutkan disertai suara kepakan saya yang mengerikan. Ternyata, seekor burung naga yang amat besar.
Setelah sampai disarangnya, burung naga itu tertidur sambil mengerami telurnya. Sinbad menyelinap dikaki burung itu, dan mengikat erat badannya di kaki burung naga dengan kainnya. "Kalau ia bangun, pasti ia langsung terbang dan pergi ke tempat di mana manusia tinggal." Benar, esoknya burung naga terbang mencari makanan. Ia terbang melewati pegunungan dan akhirnya tampak sebuah daratan. Burung naga turun di sebuah tempat yang dalam di ujung jurang. Sinbad segera melepas ikatan kainnya di kaki burung dan bersembunyi di balik batu. Sekarang Sinbad berada di dasar jurang. Sinbad tertegun, melihat disekelilingnya banyak berlian.
Pada saat itu, "Bruk" ada sesuatu yang jatuh. Ternyata gundukan daging yang besar. Di gundukan daging itu menempel banyak berlian yang bersinar-sinar. Untuk mengambil berlian, manusia sengaja menjatuhkan daging ke jurang yang nantinya akan diambil oleh burung naga dengan berlian yang sudah menempel didaging itu. Sinbad mempunyai ide. Ia segera mengikatkan dirinya ke gundukan daging. Tak berapa lama burung naga datang dan mengambil gundukan daging, lalu terbang dari dasar jurang. Tiba-tiba, "Klang! Klang! Terdengar suara gong dan suling yang bergema. Burung naga yang terkejut menjatuhkan gundukan daging dan cepat-cepat terbang tinggi. Orang-orang yang datang untuk mengambil berlian, terkejut ketika melihat Sinbad.
Sinbad menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Kemudian orang-orang pengambil berlian mengantarkan Sinbad ke pelabuhan untuk kembali ke negaranya. Sinbad menjual berlian yang didapatnya dan membeli sebuah kapal yang besar dengan awak kapal yang banyak. Ia berangkat berlayar sambil melakukan perdagangan. Suatu hari, kapal Sinbad dirampok oleh para perompak. Kemudian Sinbad dijadikan budak yang akhirnya dijual kepada seorang pemburu gajah. "Apakah kau bisa memanah?" Tanya pemburu gajah. Sang pemburu memberi Sinbad busur dan anak panah dan diajaknya ke padang rumput luas. "Ini adalah jalan gajah. Naiklah ke atas pohon, tunggu mereka datang lalu bunuh gajah itu". "Baik tuan," jawab Sinbad ketakutan.
Esok pagi, datang gerombolan gajah. Saat itu pemimpin gajah melihat Sinbad dan langsung menyerang pohon yang dinaiki Sinbad. Sinbad jatuh tepat di depan gajah. Gajah itu kemudian menggulung Sinbad dengan belalainya yang panjang. Sinbad mengira ia pasti akan dibunuh atau di banting ke tanah. Ternyata, gajah itu membawa Sinbad dengan kelompok mereka ke sebuah gunung batu. Akhirnya terlihat sebuah air terjun besar. Dengan membawa Sinbad, gajah itu masuk ke dalam air terjun menuju ke sebuah gua. "Ku..kuburan gajah!" Sinbad terperanjat. Di gua yang luas bertumpuk tulang dan gading gajah. Pemimpin gajah berkata,"kalau kau ingin gading ambillah seperlunya. Sebagai gantinya, berhentilah membunuh kami." Sinbad berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia pulang dengan memanggul gading gajah dan menyerahkan ke tuannya dengan syarat tuannya tidak akan membunuh gajah lagi. Tuannya berjanji dan kemudian memberikan Sinbad uang.
"Sampai disini dulu ceritaku", ujar Sinbad yang sudah menjadi saudagar kaya. "Aku bisa menjadi orang kaya, karena kerja keras dengan uang itu. Jangan putus asa, sampai kapanpun, apalagi jika kita masih muda," lanjut sang saudagar.
posted by Tia @ 11:26 PM 0 comments
Petualangan Guliver
Dahulu kala di negara Inggris ada seorang dokter muda bernama Guliver. Ia senang berlayar ke negara yang sangat jauh. Hingga pada suatu saat, ketika ia berlayar, datang angin topan yang sangat dahsyat. Semua orang yang naik kapal tersebut terlempar ke laut. Guliver terus berenang di antara ombak yang bergulung-gulung. Akhirnya ia terdampar di sebuah pantai. Ketika ia membuka matanya, tubuhnya telah diikat dengan tali kecil dan banyak prajurit-prajurit kecil yang membawa tombak mengelilinginya. "Jangan bergerak! Lihatlah keadaanmu!" "Hai laki-laki raksasa, siapakah kau sebenarnya ?". "Namaku Guliver, kapal yang aku naiki tenggelam dan aku terdampar disini." "Baiklah, kau akan kami bawa ke Istana." Kemudian prajurit-prajurit kecil mengangkat dan menaikkan Guliver ke atas kendaraan raksasa yang ditarik kuda-kuda kecil.Setelah tiba di Istana dan tali-tali yang mengikatnya dilepaskan, Guliver menceritakan kejadian yang menimpa diri dan kapalnya kepada raja. "Baiklah, kau boleh tinggal disini asal kau berkelakuan baik dan sopan", kata sang Raja. Setelah itu raja menyuruh pelayannya untuk menyiapkan hidangan untuk Guliver. "Sebagai rasa hormat saya, saya ingin memberikan hadiah kepada Baginda," kata Guliver sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mencoba menembakkannya. Door!! Orang-orang di kota tersebut terkejut dan berlarian mendengar suara pistol Guliver. "Hm.. meriam yang hebat,"kata Raja.
Keesokan harinya, Guliver berjalan berkeliling kota setelah diijinkan oleh Raja. Guliver merasa sedang berjalan diantara gedung-gedung yang bagaikan mainan. Guliver semakin akrab dengan penduduk-penduduk di lingkungan Istana. Guliver memberikan kenang-kenangan berupa sebuah jam kepada mereka. Suatu hari, Raja datang dengan putrinya untuk berunding. Raja merasa bingung karena raja negeri tetangga ingin menikah dengan putrinya. Tetapi putrinya tidak menginginkannya. Namun, jika permintaan tersebut ditolak, raja negeri seberang mengancam akan datang menyerang. "Baiklah, aku akan berusaha menolong, Tuanku." Guliver minta disediakan tali-tali yang diberi kail pada ujungnya. Ketika ia pergi ke pelabuhan, kapal-kapal musuh sudah berjejer di tengah laut. Guliver pergi ke arah kapal itu. Tiba-tiba ia diserang dengan panah-panah kecil yang tidak terasa dibadan Guliver. Ia hanya menutup matanya dengan tangan agar panah-panah itu tidak mengenai matanya. Guliver menarik kapal-kapal musuh ke pelabuhan. "Hidup Guliver!", "Hebat! Guliver sangat kuat." Akhirnya raja negeri tetangga memohon maaf dan berjanji tidak akan berperang lagi dan akan menjalin persahabatan.
Esok harinya, Guliver menemukan perahu yang sudah rusak dan hanyut terombang-ambing ombak. "Kalau kondisi perahu ini baik, aku mungkin bisa bertemu dengan kapal laut yang akan pulang ke Inggris. Penduduk negeri itu membantu Guliver memperbaiki perahu. Berkat usaha dan kerjasama yang baik, dalam sekejap perahu itu sudah bagus kembali. "Terima kasih banyak atas bantuan kalian semua." Tibalah hari kepulangan Guliver. Ia dibekali makanan dan juga sapi-sapi yang dinaikkan ke perahu. "Baginda, saya telah merepotkan selama tinggal disini dalam waktu yang lama, maafkan saya jika saya banyak kesalahan." "Hati-hatilah Guliver dan selamat jalan." Setelah diantar Raja dan segenap penduduk negeri, perahu Guliver berangkat menuju lautan. "Beberapa hari kemudian, dari arah depan perahu, Guliver melihat kapal laut besar. Ia segera melambaikan tangannya dan ia pun ditolong oleh kapal itu. Kebetulan sekali, ternyata kapal itu akan pulang ke Inggris. "Syukurlah akhirnya aku bisa pulang ke Inggris," ucap Guliver dalam hati. Orang-orang dikapal merasa kagum dan aneh dengan cerita Guliver dan melihat sapi kecil yang dibawa olehnya.
Saudagar Jerami
Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal dilumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak berkercukupan". "Tolonglah aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya, lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami. "Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan kebahagiaan…?", pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.
"Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata air ?", tanya wanita tadi. "Ada dikuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini, kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.
Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke rumah seorang petani untuk meminta makanan ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia memberikan segulung kain yang dimilikinya. Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu, dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya.
Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat bermanfaat," pikir Taro. Kemudian taro masuk ke halaman rumah dan bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah berkata,"Wah kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat ini tidak mempunyai uang. Bagaimanan kalau ku ganti dengan sawahku ?". "Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan menghasilkan beras, Silakan kalau mau ditukar", kata Taro.
"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke negeri yang jauh, kau tinggal disini untuk menjaganya ?", Tanya si pemilik rumah. "Baik, Terima kasih Tuan". Sejak saat itu taro menjaga rumah itu sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang sangat banyak.
Semakin lama Taro semakin kaya. Karena kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia diberi julukan "Saudagar Jerami". Para tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan. Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro. Merekapun dikaruniai seorang anak yang lucu. Waktu terus berjalan, tetapi Si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi. Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.
DONGENG
Tukang Sepatu dan Liliput
Dahulu kala, disebuah kota tinggal seorang Kakek dan Nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh orang-orang jompo yang miskin dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai orangtua. Karena itu walau sudah membanting tulang, uang mereka selalu habis. Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek membuat sepatu berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek, “Kalau sepatu ini terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti.Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Ditengah cuaca dingin seperti ini tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu berwarna merah tersebut kepada gadis kecil itu.
“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita”, kata si kakek. Malam tiba, merekapun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu, membawanya ke rumah si kakek kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang sangat bagus. Ketika sudah selesai mereka kembali ke hutan.
Keesokan paginya kakek sangat terkejut melihat ada sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal. Dengan hasil penjualan sepatu itu mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari Yang Maha Kuasa”.
Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow”, pekik si kakek. “Ternyata yang membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan karena tidak mengenakan pakaian”, lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian untuk mereka sebagai tanda terima kasih”. Kemudian nenek memotongh kain, dan membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untup para kurcaci. Setelah selesai mereka menjajarkan sepatu dan aju para kurcaci di ruang kerjanya. Mereka juga menata meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat di atas meja.
Saat tengah malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu banyaknya makanan dan hadiah di ruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !”. Merek segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang gembira. Hari-hari berikutnya para kurcaci tidak pernah dating kembali.
Tetapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat Kakek selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk ditabung. Setelah kejadian itu semua, Kakek dan dan nenek hidup bahagia sampai akhir hayat mereka.
Jumat, 28 November 2008
Penelitian Teknologi Informasi (TI)
Penelitian Teknologi Informasi (TI) cukup berbeda dengan penelitian di bidang sosial kemasyarakatan. Umumnya penelitian TI tidak mempunyai metodelogi yang jelas, tidak ada pembuatan kuesioner, tidak ada pengolahan data dan hanya sedikit yang mencakup analisa hasil. Penelitian di bidang TI, sepanjang yang pernah saya amati, bisa mencakup beberapa jenis penelitian termasuk:Penelitian Murni TI: Penelitian jenis ini merupakan penelitian yang berusahamemecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul terkait bidang TI dengan mencari solusi-solusi yang bersifat fundamental. Umumnya penelitian ini banyak berkecimpung mempelajari teori-teori yang ada untuk dapat mengembangkan teori-teori fundamental terkait lainnya. Beberapa penelitian yang bisa termasuk di dalam cakupan ini antara lain pengembangan:
Metodologi pengembangan sistem informasi
Metodologi pembuatan data warehouse
Metode-metode data mining/soft-computing
Konsep jaringanMetode searchingTeori Optimasi
Metode Pemilihan VariabelSistem keamanan jaringan
Metode enkripsi dekripsiBahasa pemrograman
Metode penyimpan dataMetode pengolahan citra
Metode pengenalan pola
Among others
Penelitian Terapan TI: Penelitian terapan di bidang TI lebih mengacu pada penelitian yang memanfaatkan teori atau metode, yang telah dikembangkan orang lain dalam cakupan penelitian murni TI, di dalam pengembangan penelitian lanjutan. Beberapa penelitian yang bisa dimasukkan di dalam cakupan penelitian ini antara lain pengembangan:
Sistem kontrol berbasis soft-computing
Hardware yang menerapkan metode penyimpanan data baru
Metode analisa kedokteran berbasis soft-computing
Penelitian yang membandingkan antara teori/metode
Sistem operasi yang berbasis open source
Sistem database dengan sistem indexing data baru
Metode peningkatan efektifitas jaringan berbasis data mining
Sistem pencarian dengan metode searching baruWord processing dengan metode spell checker baru
Sistem database dengan metode penyimpan data baruAplikasi pengolahan citra dengan metode pengolahan baru
Aplikasi pemodelan data yang mengakomodasi metode baru
Program-program (DLL atau JSP) untuk metode tertentuBioinformatics dan BiomedikPenerapan Metode TI di Bidang Lain (Ekonomi, Sosial dll)
Among others
Penelitian Pengembangan Sistem: Sistem yang dimaksud di sini merefer pada sistem yang dapat dipergunakan langsung oleh pengguna seperti sistem informasi dan sistem jaringan. Penelitian jenis ini umumnya berusaha menerapkan berbagai teori atau metode yang telah dikembangkan baik dalam cakupan penelitian murni maupun penelitian terapan seperti sistem database, bahasa pemrograman, konsep jaringan dan lain-lain. Penelitian yang tercakup umumnya mencakup pengembangan sistem untuk tujuan perorangan/komunitas tertentu seperti pengembangan:
Sistem informasi keuangan
Sistem pakar
Sistem pendukung keputusan
Sistem data warehouse
Sistem digital library
Sistem mobile dictionary
Sistem jaringan berbasis open source
Among others
Dibandingkan dengan penelitian murni dan terapan bidang TI, penelitian jenis ini sekarang ini kelihatannya masih lebih banyak diminati oleh mahasiswa TI Indonesia dalam proses penyelesaian kegiatan belajar mereka. Penelitian jenis ini juga sudah jelas tata cara pelaksanaannya, karena metodologi pengembangan sistem umumnya sudah pernah diusulkan dalam tahapan penelitian murni.Penelitian Terkait Penggunaan dan Manajemen TI: Belakangan ini, dengan berkembangnya penerapan TI di masyarakat, keilmuan tentang efektivitas penggunaan dan keilmuan di bidang manajemen TI juga semakin berkembang. Penelitian terkait dengan keilmuan-keilmuan tersebut juga banyak dilakukan. Walaupun masih dalam ruang lingkup TI, penelitian jenis ini mungkin lebih banyak dikaitkan dengan penelitian bidang sosial kemasyarakatan, karena yang menjadi objek penelitian biasanya adalah user/pengguna TI, administrator TI atau provider TI. Sehingga kemungkinan untuk menerapkan metodologi penelitian seperti halnya penelitian di bidang sosial kemasyarakatan sangat besar.Mungkin ada yang masih memperdebatkan apakah kegiatan pengembangan sistem termasuk sebagai suatu kegiatan penelitian atau tidak. Kalau dilihat dari definisi dari kata penelitian (research) itu sendiri yaitu:Research is a human activity based on intellectual investigation and is aimed at discovering, interpreting, and revising human knowledge on different aspects of the world. Research can use the scientific method, but need not do so.(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Research)kegiatan penelitian pada hakekatnya mempunyai tujuan untuk menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan yang ada di masyarakat. Sehingga, penelitian yang melibatkan kegiatan pengembangan sistem, karena tidak mencakup unsur menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan masyarakat, memang masih bisa menjadi bahan perdebatan apakah kegiatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kegiatan penelitian bidang TI atau tidak.Mengikuti perkembangan pendidikan tinggi TI Indonesia dan merefer bahwa, pengembangan sistem masih banyak diminati oleh mahasiswa TI di Indonesia sebagai bahan skripsi, saya sendiri secara pribadi berpendapat bahwa pengembangan sistem yang dilakukan dalam tatanan perkuliahan masih termasuk dalam pengerjaan projek (assignment) dari suatu perkuliahan, yang mungkin hanya bisa dijadikan tugas akhir (projek akhir) dari mahasiswa dengan level di bawah S1 (D1, D2, dan D3).
Cara yang harus dijalani untuk mengatasinya sudah tentu dengan mempelajari matematika atau statistik tersebut sesuai dengan keperluan kita. Tetapi, tentu ini adalah kegiatan yang sangat-sangat tidak diminati, kalau memang ‘matematika’ atau ’statistik’ itu adalah hal yang tidak kita sukai. Mungkin di sini saya bisa sedikit berbagi pengetahuan tentang alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasinya:Bagi yang suka menggunakan komputer, paket program Microsoft Excel sudah menyediakan banyak fasilitas untuk melakukan penghitungan matematika dan statistik.Bagi yang suka komputer lagi, ikut mailing list terkait juga merupakan cara yang bagus dan ‘gratis’ untuk berkonsultasi.Bagi yang tidak menggunakan komputer, beberapa tempat yang mungkin bisa dikunjungi untuk berkonsultasi tentang statistik antara lain: Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia) yang mempunyai banyak statistician atau perguruan tinggi yang mempunyai jurusan matematika atau statistik. Orangnya baek-baek kok.Yang paling gampang mungkin, cari teman yang bisa matematika atau statistik, itu akan sangat membantu.Masih terlalu berat? Sudah tidak ada jalan lagi kali ya.Balik ke istilah ‘penelitian’, kegiatan seperti ini akan sangat membantu apabila kita memang sedang menghadapi permasalahan. Dengan menerapkannya dalam setiap langkah kita, hidup kita akan menjadi lebih beralasan dan Indonesia senantiasa akan menjadi negara yang berhasil dan pintar
Metodologi pengembangan sistem informasi
Metodologi pembuatan data warehouse
Metode-metode data mining/soft-computing
Konsep jaringanMetode searchingTeori Optimasi
Metode Pemilihan VariabelSistem keamanan jaringan
Metode enkripsi dekripsiBahasa pemrograman
Metode penyimpan dataMetode pengolahan citra
Metode pengenalan pola
Among others
Penelitian Terapan TI: Penelitian terapan di bidang TI lebih mengacu pada penelitian yang memanfaatkan teori atau metode, yang telah dikembangkan orang lain dalam cakupan penelitian murni TI, di dalam pengembangan penelitian lanjutan. Beberapa penelitian yang bisa dimasukkan di dalam cakupan penelitian ini antara lain pengembangan:
Sistem kontrol berbasis soft-computing
Hardware yang menerapkan metode penyimpanan data baru
Metode analisa kedokteran berbasis soft-computing
Penelitian yang membandingkan antara teori/metode
Sistem operasi yang berbasis open source
Sistem database dengan sistem indexing data baru
Metode peningkatan efektifitas jaringan berbasis data mining
Sistem pencarian dengan metode searching baruWord processing dengan metode spell checker baru
Sistem database dengan metode penyimpan data baruAplikasi pengolahan citra dengan metode pengolahan baru
Aplikasi pemodelan data yang mengakomodasi metode baru
Program-program (DLL atau JSP) untuk metode tertentuBioinformatics dan BiomedikPenerapan Metode TI di Bidang Lain (Ekonomi, Sosial dll)
Among others
Penelitian Pengembangan Sistem: Sistem yang dimaksud di sini merefer pada sistem yang dapat dipergunakan langsung oleh pengguna seperti sistem informasi dan sistem jaringan. Penelitian jenis ini umumnya berusaha menerapkan berbagai teori atau metode yang telah dikembangkan baik dalam cakupan penelitian murni maupun penelitian terapan seperti sistem database, bahasa pemrograman, konsep jaringan dan lain-lain. Penelitian yang tercakup umumnya mencakup pengembangan sistem untuk tujuan perorangan/komunitas tertentu seperti pengembangan:
Sistem informasi keuangan
Sistem pakar
Sistem pendukung keputusan
Sistem data warehouse
Sistem digital library
Sistem mobile dictionary
Sistem jaringan berbasis open source
Among others
Dibandingkan dengan penelitian murni dan terapan bidang TI, penelitian jenis ini sekarang ini kelihatannya masih lebih banyak diminati oleh mahasiswa TI Indonesia dalam proses penyelesaian kegiatan belajar mereka. Penelitian jenis ini juga sudah jelas tata cara pelaksanaannya, karena metodologi pengembangan sistem umumnya sudah pernah diusulkan dalam tahapan penelitian murni.Penelitian Terkait Penggunaan dan Manajemen TI: Belakangan ini, dengan berkembangnya penerapan TI di masyarakat, keilmuan tentang efektivitas penggunaan dan keilmuan di bidang manajemen TI juga semakin berkembang. Penelitian terkait dengan keilmuan-keilmuan tersebut juga banyak dilakukan. Walaupun masih dalam ruang lingkup TI, penelitian jenis ini mungkin lebih banyak dikaitkan dengan penelitian bidang sosial kemasyarakatan, karena yang menjadi objek penelitian biasanya adalah user/pengguna TI, administrator TI atau provider TI. Sehingga kemungkinan untuk menerapkan metodologi penelitian seperti halnya penelitian di bidang sosial kemasyarakatan sangat besar.Mungkin ada yang masih memperdebatkan apakah kegiatan pengembangan sistem termasuk sebagai suatu kegiatan penelitian atau tidak. Kalau dilihat dari definisi dari kata penelitian (research) itu sendiri yaitu:Research is a human activity based on intellectual investigation and is aimed at discovering, interpreting, and revising human knowledge on different aspects of the world. Research can use the scientific method, but need not do so.(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Research)kegiatan penelitian pada hakekatnya mempunyai tujuan untuk menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan yang ada di masyarakat. Sehingga, penelitian yang melibatkan kegiatan pengembangan sistem, karena tidak mencakup unsur menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan masyarakat, memang masih bisa menjadi bahan perdebatan apakah kegiatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kegiatan penelitian bidang TI atau tidak.Mengikuti perkembangan pendidikan tinggi TI Indonesia dan merefer bahwa, pengembangan sistem masih banyak diminati oleh mahasiswa TI di Indonesia sebagai bahan skripsi, saya sendiri secara pribadi berpendapat bahwa pengembangan sistem yang dilakukan dalam tatanan perkuliahan masih termasuk dalam pengerjaan projek (assignment) dari suatu perkuliahan, yang mungkin hanya bisa dijadikan tugas akhir (projek akhir) dari mahasiswa dengan level di bawah S1 (D1, D2, dan D3).
Cara yang harus dijalani untuk mengatasinya sudah tentu dengan mempelajari matematika atau statistik tersebut sesuai dengan keperluan kita. Tetapi, tentu ini adalah kegiatan yang sangat-sangat tidak diminati, kalau memang ‘matematika’ atau ’statistik’ itu adalah hal yang tidak kita sukai. Mungkin di sini saya bisa sedikit berbagi pengetahuan tentang alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasinya:Bagi yang suka menggunakan komputer, paket program Microsoft Excel sudah menyediakan banyak fasilitas untuk melakukan penghitungan matematika dan statistik.Bagi yang suka komputer lagi, ikut mailing list terkait juga merupakan cara yang bagus dan ‘gratis’ untuk berkonsultasi.Bagi yang tidak menggunakan komputer, beberapa tempat yang mungkin bisa dikunjungi untuk berkonsultasi tentang statistik antara lain: Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia) yang mempunyai banyak statistician atau perguruan tinggi yang mempunyai jurusan matematika atau statistik. Orangnya baek-baek kok.Yang paling gampang mungkin, cari teman yang bisa matematika atau statistik, itu akan sangat membantu.Masih terlalu berat? Sudah tidak ada jalan lagi kali ya.Balik ke istilah ‘penelitian’, kegiatan seperti ini akan sangat membantu apabila kita memang sedang menghadapi permasalahan. Dengan menerapkannya dalam setiap langkah kita, hidup kita akan menjadi lebih beralasan dan Indonesia senantiasa akan menjadi negara yang berhasil dan pintar
Minggu, 23 November 2008
TIK !
Mengupas dan Menjelaskan Persoalan Teknologi Komunikasi Informasi
Bagi kebanyakan orang, kemajuan teknologi komunikasi informasi mungkin dianggap sebagai "das Sollen". Seharusnya begitu. Teknologi komunikasi informasi dianggap sebagai bagian kehidupan, seperti bernapas, menyetir mobil, membuka lemari es, dan sejenisnya. Sesederhana itu.
Pada kenyataannya, ternyata tidak sesederhana itu. Dia menjadi sederhana karena para penggunanya terbiasa menggunakannya. Kebiasaan untuk menggunakan pun menjadi sebuah proses yang panjang, dari kesalahan demi kesalahan, keberhasilan demi keberhasilan, sampai kita memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar yang menopang teknologi komunikasi informasi.
Dalam lingkup pekerjaan wartawan, teknologi komunikasi informasi menjadi sebuah isu krusial. Wartawan akan selalu balapan dengan waktu untuk menerbitkan tulisan-tulisannya di surat kabar. Dan waktu menjadi sesuatu yang konstan, tidak pernah berubah dan selalu ada dalam batasan-batasan yang tidak pernah bisa diterobos.
Dengan teknologi komunikasi informasi, waktu bisa didekati dengan mempercepat proses penulisan, baik itu menulisnya sendiri maupun proses pengiriman kembali ke redaksi. Teknologi komunikasi informasi pada tingkat yang paling awal sekitar 20 tahun lalu memberikan makna yang sangat penting dalam menopang pekerjaan wartawan.
Menggeluti
Mungkin ini inti dari buku Jeremy Wagstaff yang berjudul Loose Wire: A Personal Guide to Making Technology Work for You yang diterbitkan oleh Equinox Publishing hari ini. Wagstaff berbaik hati untuk meminta penerbitnya mengirim softcopy bukunya ke Kompas sebelum diluncurkan.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan Wagstaff di harian Asia Wall Street Journal dan majalah Far Eastern Economic Review sejak tahun 2000. Seperti pada umumnya wartawan yang meliput Asia pada dekade 1990-an, Wagstaff adalah wartawan yang bertugas untuk menulis masalah-masalah politik regional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Dia memang tidak terdidik, seperti halnya wartawan-wartawan lain dari surat kabar umum, di bidang teknologi komunikasi informasi. Minat Wagstaff dan wartawan lainnya terhadap masalah teknologi komunikasi informasi berkembang bersama kesadaran bahwa teknologi akan mengubah cara jurnalis menggelutinya maupun kesadaran bahwa cara kerja dunia pun akan berubah.
Akibatnya, pada umumnya wartawan kemudian secara perlahan mengikutinya dengan caranya sendiri-sendiri daripada menolak kehadiran teknologi komunikasi informasi. Wagstaff menulis, "It was then that I discovered I had to master this technology thing before it mastered me" (hal 16).
Memanfaatkan
Buku Loose Wire setebal 368 halaman ini terbagi atas empat bagian, yang masing-masing membahas masalah konektivitas, menggunakan teknologi untuk menyelesaikan berbagai persoalan, berbagai aplikasi yang diperlukan, serta bagian yang membahas tentang ancaman penggunaan teknologi komunikasi informasi, seperti virus dan spam.
Masing-masing bagian menjelaskan tentang berbagai isu sekitar teknologi komunikasi informasi secara jelas, mudah dicerna, enak dibaca, dan memperkaya banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya walaupun kita menggunakannya sehari-hari. Ketika menulis tentang WiFi, misalnya (hal 38-45), Wagstaff tidak hanya menulis tentang apa itu teknologi nirkabel, melainkan juga perangkat yang digunakan serta digunakan untuk apa perangkat nirkabel tersebut.
Banyak isu yang ditangkap Wagstaff dan dituangkan dalam tulisan-tulisannya secara populer agar mudah dicerna, termasuk isu-isu yang tidak terbayangkan sebelumnya, seperti berkaitan dengan layanan purnajual atau customer support (hal 93-102), yang memang menjadi isu terbesar para pengguna teknologi komunikasi informasi. Menurut dia, kemajuan jaringan internet seharusnya bisa memberikan peluang kepada para perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggannya.
Tulisan-tulisan dalam Loose Wire, selain mengulas berbagai persoalan teknologi komunikasi informasi, juga memberikan tips singkat mengenai berbagai hal, termasuk bagaimana melindungi diri dari virus dan spam. Sebagai sebuah buku, Loose Wire adalah panduan tidak resmi bagaimana memanfaatkan teknologi komunikasi informasi.
Mereka yang membaca buku Wagstaff ini akan terpuaskan dengan berbagai masalah yang ditulisnya, setidaknya memahami perkembangan teknologi komunikasi informasi yang ada di sekitar kita. Satu saja kekeliruan dalam buku Loose Wire ini, yaitu sebuah nama pada bagian belakang yang tidak dieja secara benar. Dan ini mungkin karena database yang digunakan Jeremy Wagstaff tidak ter-update.
Bagi kebanyakan orang, kemajuan teknologi komunikasi informasi mungkin dianggap sebagai "das Sollen". Seharusnya begitu. Teknologi komunikasi informasi dianggap sebagai bagian kehidupan, seperti bernapas, menyetir mobil, membuka lemari es, dan sejenisnya. Sesederhana itu.
Pada kenyataannya, ternyata tidak sesederhana itu. Dia menjadi sederhana karena para penggunanya terbiasa menggunakannya. Kebiasaan untuk menggunakan pun menjadi sebuah proses yang panjang, dari kesalahan demi kesalahan, keberhasilan demi keberhasilan, sampai kita memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar yang menopang teknologi komunikasi informasi.
Dalam lingkup pekerjaan wartawan, teknologi komunikasi informasi menjadi sebuah isu krusial. Wartawan akan selalu balapan dengan waktu untuk menerbitkan tulisan-tulisannya di surat kabar. Dan waktu menjadi sesuatu yang konstan, tidak pernah berubah dan selalu ada dalam batasan-batasan yang tidak pernah bisa diterobos.
Dengan teknologi komunikasi informasi, waktu bisa didekati dengan mempercepat proses penulisan, baik itu menulisnya sendiri maupun proses pengiriman kembali ke redaksi. Teknologi komunikasi informasi pada tingkat yang paling awal sekitar 20 tahun lalu memberikan makna yang sangat penting dalam menopang pekerjaan wartawan.
Menggeluti
Mungkin ini inti dari buku Jeremy Wagstaff yang berjudul Loose Wire: A Personal Guide to Making Technology Work for You yang diterbitkan oleh Equinox Publishing hari ini. Wagstaff berbaik hati untuk meminta penerbitnya mengirim softcopy bukunya ke Kompas sebelum diluncurkan.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan Wagstaff di harian Asia Wall Street Journal dan majalah Far Eastern Economic Review sejak tahun 2000. Seperti pada umumnya wartawan yang meliput Asia pada dekade 1990-an, Wagstaff adalah wartawan yang bertugas untuk menulis masalah-masalah politik regional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Dia memang tidak terdidik, seperti halnya wartawan-wartawan lain dari surat kabar umum, di bidang teknologi komunikasi informasi. Minat Wagstaff dan wartawan lainnya terhadap masalah teknologi komunikasi informasi berkembang bersama kesadaran bahwa teknologi akan mengubah cara jurnalis menggelutinya maupun kesadaran bahwa cara kerja dunia pun akan berubah.
Akibatnya, pada umumnya wartawan kemudian secara perlahan mengikutinya dengan caranya sendiri-sendiri daripada menolak kehadiran teknologi komunikasi informasi. Wagstaff menulis, "It was then that I discovered I had to master this technology thing before it mastered me" (hal 16).
Memanfaatkan
Buku Loose Wire setebal 368 halaman ini terbagi atas empat bagian, yang masing-masing membahas masalah konektivitas, menggunakan teknologi untuk menyelesaikan berbagai persoalan, berbagai aplikasi yang diperlukan, serta bagian yang membahas tentang ancaman penggunaan teknologi komunikasi informasi, seperti virus dan spam.
Masing-masing bagian menjelaskan tentang berbagai isu sekitar teknologi komunikasi informasi secara jelas, mudah dicerna, enak dibaca, dan memperkaya banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya walaupun kita menggunakannya sehari-hari. Ketika menulis tentang WiFi, misalnya (hal 38-45), Wagstaff tidak hanya menulis tentang apa itu teknologi nirkabel, melainkan juga perangkat yang digunakan serta digunakan untuk apa perangkat nirkabel tersebut.
Banyak isu yang ditangkap Wagstaff dan dituangkan dalam tulisan-tulisannya secara populer agar mudah dicerna, termasuk isu-isu yang tidak terbayangkan sebelumnya, seperti berkaitan dengan layanan purnajual atau customer support (hal 93-102), yang memang menjadi isu terbesar para pengguna teknologi komunikasi informasi. Menurut dia, kemajuan jaringan internet seharusnya bisa memberikan peluang kepada para perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggannya.
Tulisan-tulisan dalam Loose Wire, selain mengulas berbagai persoalan teknologi komunikasi informasi, juga memberikan tips singkat mengenai berbagai hal, termasuk bagaimana melindungi diri dari virus dan spam. Sebagai sebuah buku, Loose Wire adalah panduan tidak resmi bagaimana memanfaatkan teknologi komunikasi informasi.
Mereka yang membaca buku Wagstaff ini akan terpuaskan dengan berbagai masalah yang ditulisnya, setidaknya memahami perkembangan teknologi komunikasi informasi yang ada di sekitar kita. Satu saja kekeliruan dalam buku Loose Wire ini, yaitu sebuah nama pada bagian belakang yang tidak dieja secara benar. Dan ini mungkin karena database yang digunakan Jeremy Wagstaff tidak ter-update.
Langganan:
Postingan (Atom)